Peran Strategis PHRI Semarang dalam Mengembangkan Industri Pariwisata Jawa Tengah
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Semarang terus menegaskan perannya sebagai wadah utama pengembangan industri pariwisata di wilayah Jawa Tengah, khususnya sektor akomodasi dan jasa makanan dan minuman. Organisasi yang merupakan kelanjutan dari Indonesia Tourist Hotel Association (ITHA) yang berdiri sejak 9 Februari 1969 ini semakin aktif mendukung pertumbuhan dan peningkatan kualitas layanan agar mampu bersaing dalam pasar pariwisata nasional maupun global.
Dalam wawancara khusus, seorang narasumber dari PHRI Semarang menyampaikan, “Kami berkomitmen tidak hanya mengembangkan hotel dan restoran, tetapi juga memperkuat sinergi dengan lembaga pendidikan pariwisata. Hal ini sangat penting untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di industri pariwisata.”
Pertumbuhan signifikan juga terlihat di tingkat Jawa Tengah, di mana ketua PHRI Jawa Tengah menyebutkan bahwa jumlah hotel dan restoran di provinsi ini terus bertambah setiap tahun. Data terbaru pada 2024 mencatat ratusan hotel bintang serta ribuan akomodasi lainnya, sementara restoran juga mengalami peningkatan jumlah dengan beragam pilihan kuliner. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Jawa Tengah sebagai destinasi wisata yang terus berkembang.
Lebih lanjut, narasumber menambahkan, “Kolaborasi antara pelaku industri, lembaga pendidikan, serta afiliasi serikat dan gabungan menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem pariwisata yang sehat dan berkelanjutan.” PHRI Semarang juga aktif memperjuangkan kebutuhan anggotanya, seperti melalui advokasi pembuatan peta jalan pariwisata yang terperinci di tingkat nasional agar industri ini dapat lebih siap menghadapi persaingan global dan mendukung ekonomi daerah.
Selain itu, PHRI Semarang memfasilitasi komunikasi dan promosi lewat platform resmi mereka di https://phrisemarang.org/, yang menyediakan informasi terkini mengenai kegiatan, program, dan pendaftaran anggota baik hotel, restoran maupun lembaga pendidikan pariwisata. Platform ini menjadi sarana strategis untuk memperluas jejaring dan menjaring lebih banyak pelaku industri agar ikut serta dalam pengembangan pariwisata Jawa Tengah.
Kondisi saat ini memang menghadapi beberapa tantangan, termasuk ketatnya persaingan serta urgensi digitalisasi dalam layanan akomodasi dan restoran. Namun PHRI Semarang optimis dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, sektor pariwisata di kawasan ini akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal.
“Dengan konektivitas yang makin baik dan semangat kolaborasi, kami percaya industri pariwisata di Jawa Tengah akan menjadi salah satu penggerak utama pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas narasumber tanpa menyebutkan nama.