Gerhana Matahari Total Terjadi Berapa Tahun Sekali di Indonesia Sih?
Kalau kamu belakangan ini sering melihat adanya pembahasan soal gerhana pasti muncul pertanyaan sebenarnya gerhana matahari total terjadi berapa tahun sekali di Indonesia?
Pertanyaan ini normal muncul, karena fenomena alam yang satu ini memang tidak terjadi setiap tahun, bahkan bisa dibilang sangat jarang. Apalagi kalau kita bicara soal gerhana total, bukan gerhana sebagian (parsial) atau cincin (annular).
Sebelum kita ngomongin seberapa sering fenomena ini terjadi, kita perlu tahu dulu apa sebenarnya gerhana matahari total.
Secara sederhana, gerhana ini terjadi ketika posisi Bulan tepat berada di antara Matahari dan Bumi, lalu menutupi seluruh permukaan Matahari dari pandangan Bumi.
Akibatnya, wilayah yang berada di jalur totalitas akan mengalami kegelapan sesaat seperti malam hari, padahal masih siang. Suhu bisa turun, angin berubah, dan suasana jadi lebih sunyi unik banget pokoknya.
Tidak heran kalau banyak orang rela jauh-jauh pergi ke kota tertentu demi menyaksikannya langsung. Jadi Gerhana Matahari Total Terjadi Berapa Tahun Sekali di Indonesia?
Nah, kamu pasti sudah menunggu bagian ini kan? Jawabannya tidak ada interval pasti, tetapi rata-ratanya bisa dibilang sekali dalam puluhan tahun untuk wilayah yang sama di Indonesia.
Kenapa tidak pasti? Karena orbit bulan tidak bulat sempurna, kemiringan orbit Bulan terhadap orbit Bumi sekitar 5°, dan jalur totalitas gerhana sangat sempit, hanya sekitar 100–200 km.
Lalu, setiap gerhana total hanya “menyentuh” wilayah tertentu saja. Itu sebabnya, meskipun Indonesia negara besar, jalur gerhana total tidak selalu lewat sini setiap beberapa tahun sekali.
Beberapa contoh jarak waktunya:
- 1983: Gerhana Matahari Total melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua.
- 2016: Setelah 33 tahun, baru terjadi lagi gerhana total yang melintasi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
- 2042: Prediksi berikutnya gerhana total akan melintasi bagian lain Indonesia.
Bayangkan, dari 2016 ke 2042 saja jaraknya 26 tahun. Jadi wajar kalau banyak yang penasaran dan menyiapkan diri jauh-jauh hari.
Kalau dihitung-hitung, sebenarnya iya. Indonesia termasuk negara dengan sejarah cukup banyak dilewati gerhana, meski tidak rutin. Dalam rentang 500 tahun terakhir, jalur totalitas beberapa kali singgah di wilayah Nusantara.
Kenapa begitu? Karena Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa wilayah yang lebih sering terlintasi jalur gerhana dibanding negara-negara lintang tinggi.
Namun tetap saja, lokasi tepatnya sangat tergantung perhitungan astronomis dan posisi orbit Bulan setiap tahunnya. Fenomena ini terjadi karena kombinasi posisi Matahari, Bumi, dan Bulan harus benar-benar presisi.
Bayangkan bulan harus sejajar dengan matahari, bulan harus berada di titik perigee (jarak terdekat ke Bumi) agar tampak cukup besar menutupi Matahari.
Kemudian, garis orbitnya harus tepat melintas di area tertentu. Begitu sedikit saja berubah, gerhana total bisa menjadi gerhana cincin atau malah hanya gerhana sebagian.
Jadi benar-benar fenomena alam yang mahal. Agar lebih jelas soal seberapa sering terjadinya, ini beberapa catatan penting di antaranya:
1. Gerhana 11 Juni 1983
Gerhana legendaris yang membuat pemerintah sampai melarang warga keluar rumah karena alasan keamanan (yang belakangan diketahui tidak sepenuhnya akurat).
Jalur totalitasnya melewati, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, serta Papua.
2. Gerhana 9 Maret 2016
Ini salah satu gerhana yang paling banyak disaksikan wisatawan mancanegara. Jalur totalitasnya melintasi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Ternate.
Fenomena ini ramai banget dan membawa dampak pariwisata besar.
3. Prediksi Gerhana Total 20 April 2042
Akan melintasi beberapa wilayah seperti Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian tengah, dan sebagian Maluku.
Dari tiga contoh di atas saja, kamu bisa melihat jarak waktunya cukup jauh antar peristiwa. Selain karena jarang, ada beberapa alasan. Seperti:
- Fenomena langka: Tidak mungkin terjadi setiap tahun.
- Ilmiah: Banyak ilmuwan meneliti korona Matahari saat gerhana total.
- Estetik: Langit berubah warna, suhu turun, dan pemandangan seperti terputus sesaat.
- Spiritual: Di banyak budaya, gerhana dianggap momen penting, bahkan di Islam ada shalat gerhana (shalat kusuf).
Jadi wajar kalau banyak orang rela menabung untuk berburu gerhana. Dari perhitungan astronomi, Indonesia masih akan kebagian beberapa gerhana total dan cincin dalam beberapa dekade ke depan.
Namun tempatnya berbeda-beda. Tidak setiap provinsi akan merasakannya. Bahkan bisa saja puluhan tahun berlalu tanpa ada gerhana total di wilayah tertentu.
Kalau kamu suka fenomena astronomi, kamu bisa cek jadwal resmi di:
- LAPAN/BRIN
- NASA Eclipse Catalog
- Situs astronomi internasional seperti TimeandDate
- Komunitas astronomi Indonesia
Semua jadwal gerhana sebenarnya sudah dihitung hingga ratusan tahun ke depan. Jadi kalau kamu benar-benar ingin menyaksikan, kamu bisa merencanakan dari sekarang.
Jadi gerhana matahari total di Indonesia terjadi berapa tahun sekali? Kesimpulannya tidak ada interval pasti. Rata-rata bisa puluhan tahun sekali untuk wilayah yang sama.
Indonesia beruntung karena beberapa kali dilewati jalur totalitas, tetapi tetap jarang. Fenomena ini sangat bergantung pada posisi orbit Bulan dan Matahari. (Dila Nashear)