Doa Buka Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan, Ini Lafal dan Niat yang Benar
Pencarian terkait doa buka puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan meningkat menjelang bulan Rajab, salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah.
Banyak umat Islam yang memanfaatkan momentum Rajab untuk memperbanyak ibadah, termasuk menjalankan puasa sunnah Rajab sekaligus menunaikan kewajiban qadha puasa Ramadhan yang tertunda.
Namun, masih banyak yang bertanya-tanya: apakah boleh menggabungkan puasa sunnah Rajab dengan qadha Ramadhan? Bagaimana niatnya, dan doa apa yang dibaca saat berbuka? Berikut penjelasan lengkapnya.
Untuk diketahui, Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi perbuatan dosa.
Puasa Rajab memang tergolong puasa sunnah, namun nilainya tetap besar sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Banyak ulama menganjurkan puasa Rajab sebagai latihan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Bolehkah Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan?
Pertanyaan tentang penggabungan niat sering muncul. Mayoritas ulama membolehkan menggabungkan niat puasa sunnah dengan puasa wajib, termasuk puasa Rajab dengan qadha Ramadhan, selama niat utamanya adalah qadha puasa wajib.
Artinya, seseorang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan boleh berpuasa di bulan Rajab dengan niat qadha. Dengan begitu, ia tetap mendapatkan pahala qadha Ramadhan dan diharapkan juga memperoleh keutamaan berpuasa di bulan Rajab.
Namun, penting dipahami bahwa pahala utama tetap tertuju pada qadha puasa Ramadhan sebagai kewajiban yang ditunaikan. Niat puasa dilakukan pada malam hari sebelum fajar.
Untuk puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan, niat cukup diarahkan untuk qadha puasa Ramadhan, karena puasa wajib sudah mencakup puasa sunnah.
Berikut contoh lafal niatnya:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi Ramadhāna lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Saya niat puasa esok hari untuk mengganti puasa wajib Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Dengan niat tersebut, puasa yang dijalankan sah sebagai qadha Ramadhan dan dilakukan di bulan Rajab. Saat berbuka puasa, tidak ada perbedaan khusus antara puasa sunnah dan puasa qadha.
Doa berbuka yang dibaca tetap sama dan dianjurkan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Berikut doa buka puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan yang umum dibaca:
Arab:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin:
Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘urūqu wa tsabatal ajru in syā’ Allāh.
Artinya:
“Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.”
Selain doa tersebut, umat Islam juga diperbolehkan memanjatkan doa lain sesuai hajat masing-masing, karena waktu berbuka termasuk waktu mustajab untuk berdoa.
Menunaikan qadha puasa Ramadhan sebaiknya tidak ditunda-tunda, terutama jika masih memungkinkan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.
Dengan mengerjakan qadha di bulan Rajab, umat Islam sekaligus mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik menuju bulan suci Ramadhan.
Menggabungkan qadha dengan puasa sunnah Rajab juga dinilai sebagai langkah bijak bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kondisi tertentu.
Meski diperbolehkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan. Pertama, pastikan niat dilakukan dengan benar dan jelas untuk qadha puasa Ramadhan.
Kedua, jaga adab puasa seperti menjaga lisan, perbuatan, dan memperbanyak amal saleh. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari hal-hal yang mengurangi pahala.
Ketiga, tetap perhatikan kesehatan. Jika kondisi fisik tidak memungkinkan, Islam memberikan keringanan sesuai syariat.
Doa buka puasa Rajab sekaligus qadha Ramadhan tidak berbeda dengan doa berbuka puasa pada umumnya. Yang terpenting adalah niat yang benar dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah.
Bulan Rajab menjadi momentum tepat untuk melunasi utang puasa Ramadhan sekaligus memperbanyak amal ibadah.
Dengan niat yang tulus dan doa yang dipanjatkan saat berbuka, semoga setiap ibadah yang dijalankan diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal menuju Ramadhan yang lebih baik. (Dila Nashear)